everything about us



1. Membuat Campuran Pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dibawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam kedalam air.
Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun.
Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukan kedalam bejana lain yang terbuat dari stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus- menerus diaduk sehingga campuran membeku.
2. Antibeku Pada Radiator Mobil
Didaerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Etilen Glikol adalah suatu dialkohol (glikol : CH2OH-CH2OH). Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator, maka senyawa ini akan mudah menurunkan titik beku.
Sehingga dalam keadaan dingin pun cairan radiator tidak membeku. Selain itu, cairan beku ini juga menaikkan titik didih, sehingga mengurangi penguapan yang terjadi pada radiator.
3. Penyerapan Air Oleh Akar Tanaman
Proses osmosis sangat berperan dalam proses penyerapan air dalam tumbuhan. Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air terrebut diserap oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air disekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
4. Desalinasi Air Laut
Air laut dapat diolah menjadi air minum menggunakan proses osmosis balik. Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari kekuatan osmotiknya.
Pada pemurnian air laut, pada permukaan air laut diberikan tekanan yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.
5. Pembuatan Cairan Fisiologis
Cairan fisiologis merupakan cairan yang isotonis dengan cairan tubuh kita. Contoh cairan fisiologis adalah cairan infus dan obat tetes mata.
Saat ini cairan isotonis juga dikembangkan dalam industri minuman suplemen untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh kita. Cairan infus dan tetes mata merupakan cairan fisiologis yang isotonis dengan tubuh kita.
6. Penentuan Massa Atom Relatif (Mr)
Penentuan massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa dapat melalui pengukuran sifat koligatif larutan atau kenaikan titik didih. Hal tersebut berdasarkan pada persamaan:
Tf= m.Kf
Tb= m.Kb
Berdasarkan persamaan tersebut, jika massa senyawa telah diketahui, dan nilai penurunan titik beku atau kenaikan titik didih juga diketahui, maka massa molekul relatif dapat diketahui.
7. Antibeku dalam tubuh hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung sejumlah garam dan zat-zat antibeku lainnya yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8 °C.
Dengan demikian ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9°C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalamm jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga dan neatoda. TUbuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, sedangkan nematode mengandung gliserol dan trihalose.
8. Antibeku untuk mencairkan salju
Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk berjalan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut berfungsi untuk mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.

9. Aplikasi Penurunan Tekanan Uap  
Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.
Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.
10. Aplikasi Kenaikan Titik Didih    
Didunia industri, kenaikan titik didih sangat penting dipelajari dan dipahami karena pada suatu proses bahan industri perlu diketahui kenaikan titikdidihnya, contohnya adalah proses distilasi. Dalam proses distilasi kitaharus mengetahui titik didih tiap senyawa yang dicampur agar waktu yangdiperlukan, kecepatan menguap pada campuran tersebut dapat diketahui. Kenaikan titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan bahanbakar yang digunakan sehari-hari.
11. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi ini menggunakan menggunakan metode dialysis, yaitu  proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul-molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada dalam darah.
12. Pengawetan makanan
 Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
13. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekirat tanaman sehingga air  dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
14. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.
15. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
16. Pencairan Salju di Jalan Raya
Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku.
17. Memisahkan limbah
penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
3 Responses
  1. Unknown Says:

    sangat bermanfaat , , saran saya urutkan secara sistematis dan rapi biar mudah di pelajari :) terimakasih


  2. Unknown Says:

    Artikelnya bermanfaat
    Sarannya : diklasifikasikan contoh penerapannya apakah itu contoh tekanan osmotik, penurunan titik didih ataupun penurunan titik beku.
    Terimakasih..



Posting Komentar